Minggu, 31 Juli 2011

Eksistensialisme





Dalam perjalanannya, problem yang dihadapi oleh manusia makin kompleks, sehingga membutuhkan jawaban yang kompleks pula. Jawaban yang diberikan terhadap suatu problem tidak selalu dapat tuntas, bahkan kadang-kadang hanya sebagian kecil darinya yang terjawab dengan baik. Karena latar belakang yang berbeda-beda, baik dilihat dari manusianya maupun tantangan atau problemnya, maka berakibat juga pada beragamnya bagaimana suatu jawaban diberikan. Oleh karena itu, suatu problem yang sama, karena dilihat dari berbagai sudut dan arah, menimbulkan jawaban yang berbeda. Timbullah bermacam-macam aliran dalam filsafat.

Manusia memegang peranan yang penting dalam munculnya aliran-aliran dalam filsafat. Pada hakikatnya, karena ia mempunyai unsur kejiwaan, yaitu cipta, rasa dan karsa, maka setiap orang dapat menghasilkan filsafatnya sendiri. Namun pada sisi yang lain, kenyataan menunjukkan bahwa hanya orang-orang tertentu yang dapat mengemukakan pendapat serta ajaran yang bernilai filsafati. Hambatan-hambatan yang ditimbulkan oleh kata dan susunan kalimat dalam suatu bahasa seringkali memaksa seorang filsuf untuk menyusun kalimat atau rangkaian kata baru semata-mata untuk bisa membuat representasi yang mendekati apa yang terkandung dalam pikirannya. Oleh karena filsafat merupakan hasil permenungan jiwa manusia yang terdalam, maka corak (sifat, khas) dalam tiap-tiap aliran tidak terlepas dari unsur-unsur yang menyusun manusia itu sendiri.
  1. Corak yang sesuai dengan unsur jiwa dan raga: 
Manusia terdiri atas jiwa dan raga, karenanya filsafat ada yang menintikberatkan atau mengagungkan jiwa atau memberi tempat yang tinggi kepada jiwa atau unsur-unsur dalam. Aliran yang termasuk jenis ini antara lain adalah:
  1. Corak yang menyangkut hubungan manusia dengan "Yang Mahakuasa":
Dalam hal ini, aliran di dalam filsafat ada yang bercorak teistik, ada pula yang ateistik. Misalnya, Tomisme memberi tempat yang tinggi kepada Tuhan, sedangkan Positivisme menolak teologi.
  1. Corak perpaduan: 
Karena ada aliran kefilsafatan yang menekankan atau mengagungkan salah satu unsur, maka terjadi jurang pemisah antara keduanya. Karena ada jurang pemisah itu, timbullah usaha untuk menghubungkan kedua sisinya yaitu dengan membuat jembatan. Beberapa contoh di antaranya adalah:
    • Immanuel Kant (lahir 1724 di Koningsbergen) berusaha menjembatani antara Rasionalisme dan Empirisme.
    • G.W.F. Hegel (lahir 1770 di Stuttgart) membuat jembatan antara pendapat Fichte dengan pendapat Friedrich Yoseph Schelling. Sistem fichte adalah idealisme subjektif, sedang Schelling adalah idealisme objektif. Jembatan yang dibuat oleh Hegel adalah idealisme absolut. Inilah bentuk metode dialektik Hegel yaitu Tesis-Antitesis-Sintesis. Karena Sintesis pada hakikatnya adalah suatu Tesis Baru, maka dari padanya akan timbul Antitesis baru, demikian pula akan timbul Sintesis Baru, dan seterusnya.
Pada bagian kali ini, kami akan mengangkat satu aliran filsafat yang sangat berpengaruh di Barat pada abad kedua puluh, terutama setelah selesainya Perang Dunia Kedua. Ialah "Eksistensialisme". Pembahasan berikut ini akan menjadi model pembahasan bagi aliran-aliran filsafat lainnya; di mana kami secara rutin akan menambahkan materi-materi baru dalam bagian ini, sehingga, mudah-mudahan, seluruh aliran filsafat, utamanya aliran-aliran yang besar, mendapat kesempatan untuk disajikan ke hadapan pembaca.

Dalam filsafat dibedakan antara esensia dan eksistensia. Esensia membuat benda, tumbuhan, binatang dan manusia. Oleh esensia, sosok dari segala yang ada mendapatkan bentuknya. Oleh esensia, kursi menjadi kursi. Pohon mangga menjadi pohon mangga. Harimau menjadi harimau. Manusia menjadi manusia. Namun, dengan esensia saja, segala yang ada belum tentu berada. Kita dapat membayangkan kursi, pohon mangga, harimau, atau manusia. Namun, belum pasti apakah semua itu sungguh ada, sungguh tampil, sungguh hadir. Di sinilah peran eksistensia.



Eksistensia membuat yang ada dan bersosok jelas bentuknya, mampu berada, eksis. Oleh eksistensia kursi dapat berada di tempat. Pohon mangga dapat tertanam, tumbuh, berkembang. Harimau dapat hidup dan merajai hutan. Manusia dapat hidup, bekerja, berbakti, dan membentuk kelompok bersama manusia lain. Selama masih bereksistensia, segala yang ada dapat ada, hidup, tampil, hadir. Namun, ketika eksistensia meninggalkannya, segala yang ada menjadi tidak ada, tidak hidup, tidak tampil, tidak hadir. Kursi lenyap. Pohon mangga menjadi kayu mangga. Harimau menjadi bangkai. Manusia mati. Demikianlah penting peranan eksistensia. Olehnya, segalanya dapat nyata ada, hidup, tampil, dan berperan. Adapun tanpa eksistensia, segala sesuatu tidak nyata ada, apalagi hidup dan berperan.
    • Idealisme, yang memberi tempat tertinggi pada idea.
    • Spiritualisme, yang memberi tempat tertinggi pada jiwa.
    • Rasionalisme, yang memberi tempat tertinggi pada akal.

Sebaliknya, ada yang menempatkan unsur-unsur ragawi, unsur-unsur luar, sebagai yang tertinggi. Termasuk dalam aliran ini antara lain adalah:
    • Materialisme, yang memberi tempat tertinggi pada materi.
    • Empirisme, yang memberi tempat tertinggi pada pengalaman.
    • Sensisme, yang memberi tempat tertinggi pada panca indera.

Corak yang sesuai dengan sifat individu dan sosial: 
Manusia memiliki sifat individu dan sosial, karena itu pengejawantahan dari sifat ini terlihat pula dalam corak aliran filsafat. Ada yang mengagungkan sifat individunya. Aliran yang termausk jenis ini antara lain adalah:
    • Individualisme, yang memberi tempat tertinggi pada individu.
    • Liberalisme, yang mengagungkan hak mutlak setiap individu.
Sebaliknya, ada yang mengagungkan sifat sosialnya. Termasuk dalam aliran ini adalah:
    • Altruisme, yang mengutamakan kepentingan orang lain semata-mata.
    • Sosialisme, yang mengutamakan kepentigan sosial lebih dari kepentingan individu.
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang menekankan eksistensia. Para pengamat eksistensialisme tidak mempersoalkan esensia dari segala yang ada. Karena memang sudah ada dan tak ada persoalan. Kursi adalah kursi. Pohon mangga adalah pohon mangga. Harimau adalah harimau. Manusia adalah manusia. Namun, mereka mempersoalkan bagaimana segala yang ada berada dan untuk apa berada. Oleh karena itu, mereka menyibukkan diri dengan pemikiran tentang eksistensia. Dengan mencari cara berada dan eksis yang sesuai, esensia pun akan ikut terpengaruhi. Dengan pengolahan eksistensia secara tepat, segala yang ada bukan hanya berada, tetapi berada dalam keadaan optima. Untuk manusia, ini berarti bahwa dia tidak sekadar berada dan eksis, tetapi berada dan eksis dalam kondisi ideal sesuai dengan kemungkinaan yang dapat dicapai. Dalam kerangka pemikiran itu, menurut kaum eksistensialis, hidup ini terbuka. Nilai hidup yang paling tinggi adalah kemerdekaan. Dengan kemerdekaan itu, keterbukaan hidup dapat ditanggapi secara baik. Segala sesuatu yang menghambat, mengurangi, atau meniadakan kemerdekaan harus dilawan. Tata tertib, peraturan, hukum harus disesuaikan atau, bila perlu, dihapus dan ditiadakan. Karena adanya tata tertib, peraturan, hukum dengan sendirinya sudah tak sesuai dengan hidup yang terbuka dan hakikat kemerdekaan. Semua itu membuat orang terlalu melihat ke belakang dan mengaburkan masa depan, sekaligus membuat praktik kemerdekaan menjadi tidak leluasa lagi.



Dalam hal etika, karena hidup ini terbuka, kaum eksistensialis memegang kemerdekaan sebagai norma. Bagi mereka, manusia mampu menjadi seoptima mungkin. Untuk menyelesaikan proyek hidup itu, kemerdekaan mutlak diperlukan. Berdasarkan dan atas norma kemerdekaan, mereka berbuat apa saja yang dianggap mendukung penyelesaian proyek hidup. Sementara itu, segala tata tertib, peraturan, hukum tidak menjadi bahan pertimbangan. Karena adanya saja sudah mengurangi kemerdekaan dan isinya menghalangi pencapaian cita-cita proyek hidup. Sebagai ganti tata-tertib, peraturan, dan hukum, mereka berpegang pada tanggung jawab pribadi. Mereka tak mempedulikan segala peraturan dan hukum, dan tidak mengambil pusing akan sanksi-sanksinya. Yang mereka pegang adalah tanggung jawab pribadi dan siap menanggung segala konsekuensi yang datang dari masyarakat, negara, atau lembaga agama. Satu-satunya hal yang diperhatikan adalah situasi. Dalam menghadapi perkara untuk menyelesaikan proyek hidup dalam situasi tertentu, pertanyaan pokok mereka adalah apa yang paling baik yang menurut pertimbangan dan tanggung jawab pribadi seharusnya dilakukan dalam situasi itu. Yang baik adalah yang baik menurut pertimbangan norma mereka, bukan berdasarkan perkaranya dan norma masyarakat, negara, atau agama.

Segi positif yang sekaligus merupakan kekuatan dan daya tarik etika eksistensialis adalah pandangan tentang hidup, sikap dalam hidup, penghargaan atas peran situasi, penglihatannya tentang masa depan. Berbeda dengan orang lain yang berpikiran bahwa hidup ini sudah selesai, yang harus diterima seperti adanya, dan tak perlu diubah, etika eksistensialis berpendapat bahwa hidup ini belum selesai, tidak harus diterima sebagai adanya, dan dapat diubah, bahkan harus diubah. Ini berlaku untuk hidup manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa, dan dunia seanteronya. Dalam arti itulah hidup dimengerti sebagai proyek. Orang yang memandang hidup sebagai sudah selesai, mempunyai sikap pasrah dan "menerima", sementara kaum eksistensialis yang memahami hidup sebagai belum selesai mempunyai sikap berusaha dan berjuang. Hidup ini perlu dan harus diperbaiki. Faktor penting untuk perbaikan hidup itu adalah tanggung jawab. Setiap orang harus bertanggungjawab atas hidupnya dan dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mengembangkannya. Bagi orang yang merasa hidup sudah jadi, situasi hidup menjadi sama saja. Tidak ada situasi penting, mendesak, atau genting. Karena hidup selalu berjalan normal. Namun, bagi kaum eksistensialis yang memahami hidup belum selesai, setiap situasi membawa akibat untuk kemajuan kehidupan. Oleh karena itu, setiap situasi perlu dikendalikan, dimanfaatkan, diarahkan sehingga menjadi keuntungan bagi kemajuan hidup. Akhirnya, bagi orang yang menerima hidup sudah sampai titik dan puncak kesempurnaannya, masa depan tidak amat berperan karena masa depan pun keadaannya akan sama saja dengan masa yang ada sekarang. Namun, bagi kaum eksistensialis yang belum puas dengan hidup yang ada dan yang merasa perlu untuk mengubahnya, masa depan merupakan faktor yang penting. Karena hanya dengan adanya masa depan itu, perbaikan hidup dimungkinkan dan pada masa depan pula hidup baik itu terwujud. Dengan demikian, gaya hidup kaum eksistensialis menjadi serius, dinamis, penuh usaha, dan optimis menuju ke masa depan.

Namun, oleh pandangan-pandangan yang terkandung di dalam dirinya, segi-segi positif etika eksistensialis itu menjadi berkurang positifnya. Kelemaham-kelemahan etika eksistensialis dapat disebut beberapa. Pertama, etika eksistensialis terperosok ke dalam pendirian yang individualistis. Dengan pendirian itu, di bawah nama melaksanakan proyek hidup, bisa-bisa para pengikut aliran eksistensialis hanya mencari dan mengejar kepentingan diri. Karena yang baik ditentukan sendiri, bukan berdasarkan norma, maka yang dianggap baik bukanlah kebaikan sejati, melainkan baik menurut dan bagi diri mereka sendiri. Cara memandang kebaikan yang individualistis itu dapat merugikan sesama, masyarakat dan dunia.

Kedua, dengan mengabaikan tata tertib, peraturan, hukum, kaum eksistensialis menjadi manusia yang anti-sosial. Tidak dapat disangkal bahwa ada norma masyarakat yang sudah usang. Namun, menyatakan segala norma tak berlaku sungguh melawan akal sehat. Karena norma masyarakat merupakan hasil perjalanan pencarian yang tidak begitu saja mudah ditiadakan. Jika tidak dapat dipergunakan sepenuhnya, paling sedikit masih dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan titik tolak pencarian nilai hidup lebih lanjut. Kecuali itu, sikap para penganut aliran eksistensialis yang asosial merugikan usaha perbaikan hidup dan dunia. Karena usaha itu merupakan usaha raksasa sehingga tidak dapat diselesaikan secara perorangan, melainkan harus digarap bersama seluruh masyarakat.

Ketiga, dengan mengambil sikap bebas merdeka, kaum eksistensialis memandang kemerdekaan sebagai tidak terbatas. Padahal, dalam hidup ini tidak ada kemerdekaan yang tanpa batas. Karena dalam perwujudannya selalu akan dibatasi. Pembatasan itu berasal dari si pelaksana sendiri dan masyarakat. Seberapa "hebat"-nya manusia, tidak mungkinlah dia mampu mewujudkan kemerdekaannya secara penuh. Pembatasan juga datang dari masyarakat. Selama orang hidup dakam masyarakat, pelaksanaan kemerdekaan akan selalu dibatasi oleh pelaksanaan kebebasan orang lain. Mau tidak mau, dalam hidup masyarakat orang harus mau "memberi" dan "menerima", alias berkompromi.

Keempat, kaum eksistensialis amat memperhitungkan situasi. Namun, situasi itu mudah goyah. Kelemahan ini masih diperkuat oleh sikap individualistis yang dipegang kaum eksistensialis. Bila orang bersandar pada situasi dan diri sendiri saja, pandangannya menjadi terbatas, lingkup perbuatannya dipersempit, dan pendiriannya rapuh. Begitulah, etika eksistensialis memiliki unsur-unsur kebaikan yang positif. Namun, bila tak mengurangi dan melepaskan kelemahan-kelemahannya, eksistensialisme akan melemahkan arti dan sumbangan-sumbangannya yang memang berharga.

Nama "eksistensialisme" memang hanya disenangi oleh Jean Paul-Satre. Filsuf-filsuf lain dari aliran ini lebih senang disebut "filsuf-eksistensi". Di antara mereka adalah S. Aabye Kierkegaard (1813-1855), Friedrich Nietzsche (1844-1900), Karl Jaspers (1883-1969), Martin Heidegger (1889-1976), Gabriel Marcel (1889-1973) dan M. Merleau-Ponty (1908-1961).

AnehAjaib

Konspirasi Atas Nama Peradaban

AnehAjaib.


Peradaban manusia adalah pisau bermata dua bagi manusia. Bisakah pembangunan sebagai ekstraksi peradaban manusia tak cuma meningkatkan kualitas kehidupan manusia, tetapi tetap bisa bersahabat ramah dengan lingkungan? Kalau tidak, konsekuensi apa yang akan kita tanggung di kemudian hari?

Disela-sela perang yang masih berkecamuk kira-kira pada kurun akhir 1960-an, seperti yang terjadi di Vietnam antara prajurit-prajurit Amerika Serikat dengan Vietkong yang didanai Rusia dalam konteks Perang Dingin (Sekarang “perang” itu terjadi di benua Afrika seperti libya atau suriah – yang “sepertinya” mempunyai cadangan sumber daya alam yang melimpah), muncul ketakutan bahwa nantinya sumber daya alam yang selama ini digunakan untuk kelangsungan kehidupan manusia mulai menipis dan habis. Bukan tidak mungkin kesadaran itu dipicu kegelisahan: jangan-jangan sumber bahan bakar bumi dan juga barang tambang yang diambil untuk kepentingan perang, seperti untuk membuat senjata, pesawat, tank hingga mangkuk makan, akan terkuras habis tanpa sisa. Kegelisahan itu ada dasarnya, paling tidak fakta di lapangan menunjukkan terjadinya penurunan produksi hasil tambang di sejumlah tempat, seperti hasil keruk batubara di Inggris dan minyak bumi di Amerika Serikat.



Penurunan produksi sumber daya alam ini jelas memunculkan kepanikan tersendiri. "Bila roda produksi berhenti, akankah manusia akan berhenti membangun peradabannya —yang berarti lebih banyak mobil mewah, lebih banyak barang-barang modern dari kayu jati, lebih banyak pesawat terbang hingga bisa mengarungi angkasa luar dan lain sebagainya— ?" demikian renung mereka. Bila semua proyek impian itu berhenti, berarti kiamatlah kapitalisme. Wah, gawat ini! Bisa-bisa rencana untuk membangun mega-peradaban itu akan gagal.

Maka para pembuat kebijakan di sejumlah negara maju (yang kapitalis) memutar otak untuk mencari taktik apa yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan, tetapi bisa juga tetap melestarikan kepentingan kapitalisme. Hasilnya, pada konferensi lingkungan tahun 1972 di Stockholm, Inggris, muncul gagasan untuk mencari titik ekuilibrium antara pembangunan industri dengan pelestarian alam. Pikir punya pikir, lalu diluncurkanlah konsep yang pada saat itu disebut pembangunan berkesinambungan atau sustainable development. Kemunculan konsep ini disambut sebagai suatu penemuan besar untuk kemaslahatan umat manusia. Konsep ini muncul dari pemikiran pokok bahwa apa yang ada di alam itu terbatas dan oleh karenanya manusia harus pintar-pintar mengeksploitasinya agar lestari. Konsep ini menganjurkan manusia untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan dan mengurangi konsumsi atas sumber daya alam. Sebagai turunannya, disusunlah suatu strategi pembangunan yang mensyaratkan agar eksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan gas bumi diminimalkan, dan penggantian hasil sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu agar tercipta kelestarian. Sepintas kelihatan strategi ini cukup baik, namun banyak orang kecele. Ternyata yang dimaksud lestari itu bukan kehidupan manusia-alam, melainkan lestarinya kepentingan kapitalisme dunia. Bukankah bila sumber daya alam dari bumi tak lagi mau mendukung keberadaan industri, maka kapitalisme bisa punah, jadi ya dibuatlah strategi pembangunan ini yang malahan men-sustain produk-produk hasil kapitalisme. Aduh!!!

Coba saja cermati. Hasil konferensi lingkungan itu pada akhirnya dijadikan materi pokok penyetiran kebijakan ekonomi global. Salah satunya diatur bagaimana caranya negara-negara Utara dan negara-negara Selatan saling bekerjasama dalam membangun peradaban manusia dan melestarikan lingkungan. Negara Utara ditempatkan sebagai pihak yang mengingatkan negara-negara Selatan untuk tak mengulangi kesalahan mereka yakni menguras alam dan meminta agar hutan-hutan tropis itu dipertahankan. Sebagai gantinya, Negara Utara mau meminjamkan sejumlah uang kepada negara-negara di dunia ketiga.

Praktik ini pada mulanya berjalan baik, tapi baru belakangan ketahuan belangnya. Utang yang jatuh tempo kepada negara-negara Utara akhirnya memaksa negara Selatan memacu produksi industrinya. Sebagai akibat pemaksaan produksi itu, alam sebagai penyedia bahan baku ikut diforsir untuk menyediakan apa yang dibutuhkan untuk melunasi hutang itu. Wah, lagi-lagi alam dieksploitasi, ibarat "lolos dari mulut singa, masuk ke mulut buaya" alias sama saja. Sustainable memang pembangunannya, apalagi grafik pertumbuhan perekonomian terus sustain atau malahan naik sehingga merupakan investasi yang baik untuk menghadapi era perdagangan bebas dan globalisasi, tetapi apakah kehidupan manusia dan kelestarian alam ikut sustain? Jelas tidak!!!

Oleh karena itu wajar saja bila strategi pembangunan ini mendapatkan banyak kritik dari aktivis lingkungan. Menurut para aktivis lingkungan, traktat yang dihasilkan di Rio de Janeiro, Brazil pada tahun 1992 itu malah merupakan langkah mundur dari traktat-traktat lingkungan yang dihasilkan sebelumnya, termasuk traktat yang dihasilkan di Stockholm, Inggris 20 tahun sebelumnya. Para aktivis lingkungan berpendapat strategi transfer teknologi atau Agenda 21 dibuat bukan untuk men-sustain kehidupan manusia tetapi semata-mata untuk melestarikan masyarakat industri dengan "menyetel ulang mesin-mesin produksi" dan menyesuaikan ritme produksi dengan degradasi lingkungan. Ujung-ujungnya tetaplah berkisar seputar ekspansi maksimum peradaban manusia lewat cara eksploitasi yang lebih canggih.

Sayang sekali tak banyak orang yang tahu mengenai konspirasi ekonomi global tadi itu. Juga agaknya para pembuat kebijakan di Indonesia kurang membuka mata terhadap praktik eksploitasi yang canggih ini. Akibatnya, Indonesia pun tak luput dari tekanan untuk merealisasikan strategi pembangunan berkelanjutan ini.

Sebagai negara dengan luas hutan tropis yang mencapai 109 juta hektar — terluas kedua di dunia setelah Brazil — Indonesia merupakan kerbau bodoh tapi kaya yang menarik untuk dikerjain negara-negara maju. Karena pada saat itu Indonesia sedang dilanda booming jumlah penduduk, maka buru-burulah ditiupkan isu populasi berlebih yang akan membahayakan lingkungan alam. Isu-isu itu ditiupkan secara sistematis untuk mengangkangi Indonesia. Caranya, dengan menyebarkan ketakutan bila semakin banyak populasi yang tinggal di Indonesia, maka akan terjadi juga over consumption. Over consumption itu nantinya akan mendorong diciptakannya produk-produk yang dibuat secara serampangan sehingga pada gilirannya akan merusak alam. Maka, demikian anjuran negara-negara maju, Indonesia harus menerapkan sustainable development yang berlaku di segala bidang. Mulai dari bidang kesehatan dan kependudukan, harus ada birth control, semacam alat-alat kontrasepsi dan lain-lain. Lalu, juga perlu ada transmigrasi agar ada penyebaran penduduk sehingga merata di seluruh tanah air. Kemudian perlu ada upaya sistematis untuk menerapkan kebijakan investasi industri yang ramah lingkungan. Maka, teramat perlu Indonesia mengimpor teknologi pengolah limbah dari luar negeri. Biayanya darimana? Oh, tenang,,, ‘kan ada negara-negara Utara yang mau meminjami duit Melalui PPB atau IMF-nya.

Padahal yang terjadi sebenarnya hingga sekarang adalah ketidakmerataan penduduk sehingga ada konsentrasi penduduk yang jauh lebih tinggi di Jawa, tetapi tidak terjadi di daerah-daerah lain. Lagipula mejadi soal lingkungan bukan semata-mata tolok-ukurnya dari pertumbuhan penduduk.

Menurut Amartya Sen, penerima hadiah Nobel ekonomi tahun 1998, satu orang Amerika lebih menimbulkan akibat buruk pada lapisan ozon, pemanasan global, dan kerusakan lingkungan lainnya daripada lusinan orang India dan orang Zimbabwe jika dikumpulkan bersama. Apa artinya? Sebenarnya sistem kapitalisme dunialah yang mendorong buruknya wajah bumi sekarang ini; bukan ulah para penebang pohon di pedusunan Kalimantan sana, atau praktik bakar lahan di Sumatera. Logikanya ‘kan sederhana: kapitalisme tak pernah kenal yang namanya basa-basi slogan "demi kemaslahatan umat manusia". Jika mau ditelusuri, siapa yang diuntungkan dengan strategi pembangunan berkelanjutan yang selama ini telah diadopsi menjadi diskursus pengambil kebijakan dunia? Ya, negara-negara kapitalis maju yang menggagas konsep ini, dong. Kalau Indonesia dan negara Dunia Ketiga lainnya tak lagi sudi menyediakan kebutuhan negara dunia pertama, maka habislah sejarah peradaban umat manusia di negara-negara kaya sana.

Cuma, negara dunia ketiga memang bodoh-bodoh. Implikasinya, bukan hanya negara-negara itu semakin tergantung dengan suplai teknologi dari negara dunia pertama, mereka juga menghadapi ancaman embargo. Apabila mereka tidak memasarkan produk-produk ramah lingkungan, maka tak akan ada perdagangan antarnegara. Pokoknya, persis sapi perah yang terus-menerus diperah hingga kurus kering.

Lalu, adakah jalan keluar dari lingkaran setan ini yang pada akhirnya bisa mendudukkan kembali pembangunan dan alam sebagai sahabat? Solusi yang ditawarkan adalah mengganti strategi sustainable development yang pro-kapitalisme dengan sustainable of livelihood yang pro-kesinambungan kehidupan. Kalaupun keduanya tidak saling meniadakan, maka teramat perlu dikembangkan konsep daya dukung lingkungan, dengan menghitung kemampuan alam untuk mendukung proses pembangunan (dan bukan sebaliknya). Dengan ekonometrik dari ekonomi biomassa, kita bisa menghitung dengan teliti dan serius sampai sejauhmana pembangunan itu bisa ditolerir. Kalaupun tidak bisa, haruslah diupayakan cara-cara yang tepat untuk mencari titik ekuilibrium itu. Misalnya, bila kebutuhan industrialisasi memang amatlah mendesak, perlu sekali dibuat riset-riset serius yang dapat mempercepat daya reproduksi alam. Dengan kemampuan teknologi dan rekayasa genetika bisa saja dibuat upaya membuat sebuah pohon yang dibutuhkan waktu ratusan tahun agar layak potong dipangkas jadi cuma 5-10 tahun — meskipun praktik ini tidak dianjurkan. Pendek kata, penerapan konsep sustainable of livelihood harus pertama-tama berangkat dari keberlangsungan hidup itu sendiri dan bukan pada hasil-hasil pembangunan.

Nah, kalau sudah demikian pada akhirnya kedaulatan pengelolaan lingkungan bisa dikembalikan kepada masyarakat dan masyarakat sendiri yang menentukan sampai sejauh mana peradaban manusia itu hendak dibangun. Masyarakat pun berhak menentukan teknologi macam apa yang akan digunakan agar sesuai dengan kondisi geografis lokasinya. Selama titik berangkatnya lagi-lagi dari produk dan hak-hak pengelolaan alam ada di tangan kaum kapitalis, maka kita ibarat makan buah yang terkena racun dioksin. Wah!


http://www.twitter.com/YnceEriounios

9 Penyerang Terbaik Dalam Dunia Sepak Bola

Inilah 9 Penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola versi AnehAjaib:

9.Gabriel Omar Batistuta



Ia menolak pindah ke klub lain meskipun Fiorentina degradasi ke Serie B Italia pada musim 1992/93. Namun pada tahun berikutnya, striker Argentina yang kerap disapa Batigol ini membawa klubnya kembali ke Serie A. Dari Newell's Old Boys hingga gantung sepatu di Al Arabi, Batigol mengemaskan total 254 gol dari 441 kali main. Setelah sembilan musim bersama Fiorentina, ia dijual ke AS Roma dan menjadi sumber inspirasi utama Giallorossi untuk meraih scudetto ketiga dalam sejarahnya.

8. Lothar Herbert Matthäus



Lothar Herbert Matthäus (lahir di ErlangenJerman Barat21 Maret 1961; umur 50 tahun) adalah legenda sepak bola berkebangsaan jerman. Dia adalah pahlawan jerman saat menjadi juara piala eropa 1980/1996, dan piala dunia 1990. Dia pernah membela klub Borussia M'GladbachInternazionale Milano, FC Bayern Munich, dan MetroStars. Dia kini melatih klub Maccabi Netanya. Di tim nasional jerman dia bermain 150 kali dan mencetak 23 gol.

7. Ronaldo Luiz Nazario da Lima



Sang fenomena ini sudah dua kali meraih hat-trick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada 1993. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo 'mengejek' gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA - semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo pulih dari cedera dan membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan delapan gol, dan dua di antaranya dicetak pada final melawan Jerman.

6. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)



Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari "Busby Babes" yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semi-final melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.

5. Alfredo Di Stefano Laulhe



Ketika membela Real Madrid, Di Stefano mengoleksi delapan titel Liga Spanyol dan memenangkan lima edisi pertama Piala Eropa. Ia juga melesatkan gol dalam setiap pertandingan final. Kepemimpinannya di lapangan ditambah skill menakjubkan membuat Di Stefano menjadi faktor utama Real Madrid mendominasi Eropa pada akhir 1950-an. Namun, Di Stefano gagal di tingkat internasional. Ia pernah memperkuat timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol, tapi tak satupun gelar Piala Dunia direbut. Ia akan selalu dikenang ketika menciptakan hat-tricknya saat Real Madrid membantai Eintracht Frankfurt 7-4 untuk mengangkat trofi Piala Eropa kelima kalinya beruntun.

4. Ferenc Puskas



Inilah striker yang kualitasnya akan sulit ditemui lagi di Hongaria. Bersama timnas, ia mencatat rekor 84 gol dari 85 caps. Tubuhnya pendek, dadanya rata, tapi kekuatannya terletak pada kaki kirinya yang mampu melepaskan tembakan secepat kilat. Setelah meraih medali emas Olimpiade 1952 sekaligus mengakhiri dominasi Inggris di Eropa, timnas Hongaria menjadi favorit juara Piala Dunia 1954. Tim berjuluk "Mighty Magyars" melesakkan 17 gol dalam babak grup sebelum menyingkirkan Brasil dan Uruguay. Meskipun cedera berat, Puskas memaksakan dirinya tampil di final, bahkan mencetak gol sebelum kalah secara menyakitkan oleh Jerman Barat.

3. Eusebio da Silva Ferreira



Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 1966 ini mencetak sembilan gol buat Portugal sebelum tersingkir di semi-final oleh tuan rumah Inggris, yang kemudian keluar sebagai juara. Eusebio menjadi pemain Afrika pertama (kelahiran Mozambique) sehingga dikenal sebagai "Pele versi Eropa" - dan hingga kini masih dinobatkan sebagai pemain terbaik Portugal sepanjang masa. Dari Benfica hingga Sporting Lisbon, nama Eusebio bersinar di usia 19, ketika mencetak hat-trick ke gawang Santos (yang kala itu diperkuat Pele) pada Turnamen Paris 1961. Eusebio menjadi topskor Liga Portugal tujuh kali dan meraih Pemain Terbaik Eropa pada 1965. Dua golnya ke gawang Real Madrid membantu Benfica meraih Piala Eropa untuk kedua kalinya pada 1962. Sayangnya, ia cedera lutut dan terpaksa gantung sepatu pada umur 32 tahun. Ia menorehkan 41 gol dari 64 caps internasional.

2. Johan Cruyff


Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.

1.    Edson Arantes do Nascimento


Pada usia 17 tahun, Pele memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores. Butuh penjelasan apa lagi?

Apakah anda masih punya jagoan lain? Silahkan tinggalkan komentar...
Source: wikipedia

Sabtu, 30 Juli 2011

Kisah Jaytee dan Pamela Smart - Mengungkap hubungan telepatik antara hewan peliharaan dengan pemiliknya

Orang-orang mengatakan kalau anjing adalah sahabat terbaik manusia. Pandangan ini mungkin benar bagi Jaytee, seekor anjing terrier campuran, dan majikannya yang bernama Pamela Smart. Entah bagaimana mulanya, seakan-akan ada hubungan telepatik yang tercipta diantara keduanya.


Jaytee tinggal di Romsbottom, Manchester, Inggris, bersama pemiliknyaPamela Smart di sebuah apartemen di lantai dasar, persis di sebelah apartemen orang tua Pam.

Pam mulai mengadopsi anjing itu pada tahun 1989 ketika Jaytee masih bayi. Sejak saat itu keduanya menjadi sahabat yang tidak terpisahkan.

Pada tahun 1991, ketika Pam masih bekerja sebagai sekretaris di sebuah sekolah di Manchester, ia selalu menitipkan Jaytee kepada kedua orangtuanya ketika ia pergi bekerja.

Dan kisah Jaytee yang luar biasa ini pun dimulai.

Tidak berapa lama kemudian, kedua orang tua Pam mulai menyadari kalau Jaytee selalu pergi ke jendela setiap pukul 16.30, jam saat Pam mulai pulang kantor. Jaytee akan duduk dengan tenang di depan jendela hingga Pam tiba sekitar 45 menit kemudian. Ketika Pam terlihat di depan apartemen, Jaytee akan segera berlari menyambutnya sambil menggoyang-goyangkan ekornya dengan gembira. Perbuatan ini dilakukannya setiap Pam pulang bekerja.

Karena Pam bekerja dengan jam-jam yang rutin, kedua orangtuanya beranggapan kalau apa yang dilakukan Jaytee adalah hal yang biasa. Mungkin Jaytee mengingat dengan baik jam saat Pam selesai bekerja.

Pada tahun 1994, Pam tidak lagi bekerja di sekolah itu. Sekarang ia tidak lagi memiliki jadwal pulang yang teratur. Anehnya, kedua orangtuanya menemukan kalau Jaytee masih bisa mengetahui jam kepulangan Pam dengan akurat.

Biasanya Jaytee akan segera berlari ke jendela pada saat yang sama ketika Pam memutuskan untuk pulang, bukan ketika Pam sudah di tiba di dekat Apartemen.

Memang Jaytee juga biasa mendatangi jendela, namun umumnya hanya sebentar-sebentar. Ketika saatnya Pam hendak pulang ke apartemen, Jaytee duduk lebih lama hingga Pam tiba.

Perilaku ini menunjukkan seakan-akan Jaytee memiliki koneksi dengan pikiran Pam, dengan kata lain, hubungan telepatik.

Kemudian keluarga Smart memutuskan untuk mengadakan penyelidikan yang lebih serius. Lalu, mereka menghubungi seorang peneliti perilaku hewan bernama Dr. Rupert Sheldrake.

Dr.Sheldrake memiliki gelar Phd dalam bidang biokimia dari Universitas Cambridge. Ia juga anggota dari Royal Society.

Dr. Sheldrake yang memang telah lama mempelajari mengenai hubungan telepatik hewan mulai mengadakan lebih dari 100 eksperimen terhadap Jaytee. Ia memasang video kamera di berbagai tempat untuk merekam perilaku Jaytee sehari-hari. Ia juga merekam area yang terlihat dari jendela tempat Jaytee biasa menunggu untuk memeriksa apakah Jaytee benar-benar menunggu Pam atau hanya duduk di jendela karena bereaksi terhadap suara mobil yang lewat.

Ia juga mengubah-ubah jadwal kepulangan Pam dan memintanya untuk menggunakan alat transportasi yang berbeda-beda, seperti dengan taksi, sepeda, atau kereta.

Dalam eskperimen-eksperimen ini, Ia menemukan kalau Jaytee mampu mengantisipasi kepulangan Pam dengan akurasi hingga 85 persen. Bagi Dr. Sheldrake, eksperimen ini membuktikan apa yang telah lama dipercayainya, yaitu dengan suatu cara, hewan peliharaan bisa mengembangkan hubungan telepatik yang kuat dengan majikannya. Kemampuan seperti ini masih belum bisa dijelaskan dengan sains.

Kisah Jaytee kemudian menjadi sangat terkenal ketika salah satu stasiun televisi Austria membuat film dokumenter mengenainya dan menayangkannya ke seluruh dunia.

Menurut Dr. Sheldrake, jika seekor hewan bisa memiliki hubungan telepatik dengan pemiliknya, ada kemungkinan kalau di antara hewan-hewan itu sendiri juga memiliki hubungan telepatik. Pengetahuan mengenai hal ini akan sangat bermanfaat bagi para naturalis dalam memperlajari perilaku hewan di alam liar.

(Ilustrasi)

Namun, peneliti lain lebih skeptis. Richard Wiseman dari universitas Hertfordshire yang diundang Dr. Sheldrake untuk ikut meneliti kemampuan Jaytee menganggap kalau perilaku Jaytee sama sekali tidak menunjukkan adanya hubungan telepatik dengan Pam.

Menurutnya, Jaytee memang biasa mendatangi jendela itu ketika mendengar suara kucing atau mobil yang lewat.

"Pada waktu-waktu yang acak ketika Pam pulang ke rumah, memang anjing itu duduk di depan jendela. Namun ketika kami memutar ulang film itu, kami menemukan kalau anjing itu memang secara teratur mendatangi jendela itu. Bahkan, malah menjadi aneh kalau saat Pam pulang dan anjing itu tidak ada di depan jendela."
Wiseman percaya kalau keluarga Smart mengalami bias dalam berpikir, atau dalam bahasa psikologinya "Confirmation Bias". Maksudnya adalah seseorang akan lebih condong untuk mengenali atau bahkan mencari peristiwa yang mendukung kepercayaan mereka dan mengabaikan peristiwa yang tidak sesuai dengan kepercayaan itu. Pendapat ini serupa dengan para pendapat para skeptis lainnya.

Namun, Dr.Sheldrake bertahan pada pendapatnya. Menurutnya, kemampuan telepatik pada hewan sesungguhnya bukan sesuatu yang aneh. Ia mengatakan kalau kita bisa menemukan kemampuan telepatik ini muncul dalam keseharian para hewan peliharaan. Misalnya seekor anjing atau kucing yang tiba-tiba menjadi senang ketika mengetahui majikannya akan pulang atau seekor kucing yang segera menghilang ketika tahu hendak diajak ke dokter hewan.

Para pemilik hewan peliharaan pun mengetahui dengan persis mengenai hal ini. Menurut sebuah survey yang dilakukan di Inggris terhadap pemilik hewan peliharaan, paling tidak 48 persen pemilik anjing dan 33 persen pemilik kucing mengatakan kalau hewan peliharaan mereka berespon terhadap pemikiran mereka yang tidak terucapkan.

Dr.Sheldrake menceritakan mengenai salah seorang rekannya, Profesor di universitas California di Berkeley, yang juga punya pengalaman dengan hewan peliharaannya.

"Ketika telepon berdering di rumah, istrinya akan langsung mengetahui kalau yang menelepon adalah suaminya karena Whiskins, kucingmereka, akan segera bergegas menuju ke telepon dan menarik pegangannya. Seringkali ia berhasil menariknya sehingga suara meongnya bisa terdengar dengan jelas di ujung telepon. Jika orang lain yang menelepon, Whiskins tidak akan menggubrisnya."
Dalam kasus yang lain, Sheldrake menceritakan mengenai hewan-hewan pada masa perang dunia II yang bisa merasakan datangnya serangan udara bahkan ketika suara pesawat musuh masih belum terdengar.

Jadi, apakah seekor hewan peliharaan memiliki hubungan telepatik dengan pemiliknya?

Mungkin hanya kalian yang memiliki hewan peliharaan yang bisa mengetahuinya.

Bagi Jaytee sendiri, ia tidak mengerti dengan perdebatan sains yang sedang terjadi. ia juga tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Richard Wiseman dan para skeptis lainnya. Dan pastilah ia juga tidak menginginkan gelar sebagai anjing paranormal terhebat di dunia.

Pam dan Jaytee
Satu-satunya yang diinginkannya hanyalah melihat sahabatnya Pamela pulang ke apartemen setiap hari. Dan baginya itu sudah lebih dari cukup.







source: 
http://xfile-enigma.blogspot.com

Segitiga Bermuda

anehajaib. Dengan satu nama ini siapapun mesti sudah tak asing lagi. ya, segitiga bermuda, sebuah nama yang menyimpan misteri besar hingga kini. Sebenarnya wilayah Segitiga Bermuda ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab atas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbangyang hilang sudah melebihi dari bentuk bsegitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico, dari San Juan ke pulau Bermuda, dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika.






Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini "milik" orang Amerika, tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau yang bernama Ontario, bahkan lebih "mengerikan" dari Segitiga Bermuda.
Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejala ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.


Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa "lubang di langit". Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. Lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.
Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of theOcean atau "Lidah Lautan". Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasarlautan? Tak ada orang yang 
tahu.



Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusiayang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Holeini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnyaterdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.
Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari 
sana.




Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain. Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan peristiwa yang disaksikannya itu, tapi tak ada yang mempercayainya.

Segi tiga bermuda mulai terkuak!?

Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang disebut 'Segitiga Bermuda' kini tersingkap sudah. Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.

Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com
Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.

Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga. Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.

Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran. Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.

Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air, balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.

Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami keruskan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.




Jawaban NASA


Pada Minggu 5 Desember 2010 kemarin, sejumlah orang berkumpul di Bandara Internasional Fort Lauderdale, Hollywood. Mereka mengenang kejadian hilangnya skuadron Flight 19, 65 tahun lalu.
Lima pesawat dan 14 kru pesawat itu hilang di Segitiga Bermuda, sebuah kawasan yang berada dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat.
Banyaknya kapal dan pesawat yang raib di kawasan itu membuat Segitiga Bermuda jadi salah satu lokasi paling misterius di muka Bumi.

Sejumlah spekulasi beredar, bahwa di Segitiga Bermuda terdapat lubang hitam ‘black hole’, atau alien yang bersembunyi di bawah lautan, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis, Dajal.

Sejumlah pertanyaan soal Segitiga Bermuda juga disodorkan ke Badan Antariksa AS, NASA. Berikut jawabannya. Apakah ada hubungan antara Segitiga Bermuda dan lubang hitam ‘black holes’?
Tidak ada lubang hitam di Segitiga Bermuda. Pada kenyataannya, bahkan tak  ada yang namanya Segitiga Bermuda. Banyaknya kasus kehilangan di wilayah itu konsisten dengan wilayah lainnya. (Ilmuwan NASA, Dr Eric Christian)

Segitiga Bermuda dan  Zona De Silencia di Meksiko berada pada garis lintang yang sama dan kedua tempat ini misterius. zona De Silencia diketahui bisa  menarik meteorit dari langit, sementara Segitiga Bermuda dikenal karena banyak kapal dan pesawat yang hilang secara misterius. Mengapa dua wilayah ini tidak diteliti?

Fakta-fakta tentang lokasi tersebut salah. Tidak ada bagian dari Bumi yang bisa menarik meteorit dari langit, tidak ada anomali gravitasi yang aneh. Medan gravitasi bumi telah dipetakan dengan presisi luar biasa terutama oleh perusahaan yang menggunakan peta gravitasi untuk mengetahui potensi minyak dan mineral.

Juga tidak ada penghilangan lebih misterius di Segitiga Bermuda daripada di bagian laut lain di zona badai.  Artinya, tidak ada yang misterius dari dua lokasi tersebut. Saya sarankan agar Anda mencoba untuk mengevaluasi akurasi sumber Anda dan menghubungkannya dengan dunia nyata, bukan fantasi ini. (Astrobiologis dan ilmuwan senior NASA, David Morrison)

Jawaban NASA senada dengan apa yang dimuat situs Sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, www.history.navy.mil. Dijelaskan, bahwa faktor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat, disebut Gulf Stream.

Badai yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan kapal angkatan laut  hilang di Bahama, Saratoga. Kapal dan-krunya hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781.
Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermuda, banyak kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya telah hilang di laut karena  badai di seluruh dunia — secara mendadak.



Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda itu karena anomali kompas yang bisa mengacaukan sistem navigasi. Soal adanya anomali ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya.

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu dari dua  lokasi di dunia yang memiliki anomali. Wilayah lain adalah laut Jepang dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, ‘Segitiga Formosa’.

Source: wikipedia
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google