Kamis, 18 Agustus 2011

Ka’bah, Kiblat Dan Kiamat

AnehAjaib. Kita kadang bertanya kenapa sholat wajib menghadap kiblat? Kenapa berdo’a di area Ka'bah lebih afdhal atau di ijabah? Karena rumah ibadah yang pertama diberkahi Allah adalah ka'bah.

1. Ketika mempelajari kaidah tangan kanan (hukum alam), putaran energi bila bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas. Arah ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh arah jempol.

2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam saja misalnya.

3. Sholat harus menghadap kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap kiblat.

4. Kenapa sholat di masjidil haram menurut hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.

5. Singgasana tuhan ada di langit tertinggi.

Perenungan Sintesa :

1. Energi sholat dan doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga sholat dari seluruh dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang bandung sholat dzuhur, beberapa menit kemudian orang jakarta sholat dzuhur, beberapa menit kemudian masyarakat serang-baten sholat dzuhur, lampung dan seterusnya. Belum selesai sholat dzuhur di India pakistan, di makasar sudah mulai ashar di bandung dan seterusnya. Pada saat sholat dzuhur di jakarta, muslim london sholat subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

2. Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah makkah dan jamaah umroh/haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.

3. Maka menurut implikasi hukum kaidah tangan kanan bahwa energi yang terkumpul akan diputar dengan tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas menuju langit. Jadi sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di ka’bah namun semuanya naik ke langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari ka’bah (menuju langit mana atau koordinat mana itu masih belum ada yang mengetahui sampai saat ini). Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar sholat dan do’a dalam bentuk energi tadi sampai ke khadiratNya. Jadi selama 24 jam sehari terpancar cerobong energi yang terfokus naik ke atas langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang sholat dan tawaf (kiamat).

Kesimpulan

1. Sholat dan do’a, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan bersinergi/saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin.

2. Memantapkan kita dalam beribadah sholat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).

3. Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu (Ka’bah) seperti yang dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi sholat dan doa’ untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.

4. Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya.

Soal ka'bah dan datangnya kiamat hanya Allah yang tahu!

·         Ka'bah akan hancur dengan sendirinya (terbukti dengan ditenggelamkannya satu pasukan yang akan menyerang ka'bah suatu hari nanti).

·         Jika pusat bumi bergeser dari porosnya, akan banyak kekacauan (seperti musim yang tidak mengenal waktu).

·         Kiamat akan sangat cepat terjadi jika sholat sudah ditinggalkan.

·         Anda pasti juga pernah mendengar jika siapa yang meninggalkan sholat berarti telah merobohkan agama.


Ini sekedar renungan dan analisa, semoga saja mampu memotivasi kita dan para Pakar untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih mempertebal keimanan dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta dengan penuh kesempurnaan tidak dengan main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi sedikitnya ini pendekatan yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan mendukungnya. Semoga bermanfaat...




Source: google, nemoto, blog artikel menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google