Kamis, 28 Juli 2011

Alay

AnehAjaib. Semakin banyak teman-teman saya yang terjangkit disaster 4L4y, akan tetapi mereka tidak sadar akan ancaman tersebut karena minimnya pengetahuan mengenai definisi “bakteri” tersebut. Bahkan menurut beberapa orang, alay itu adalah virus/penyakit yang perlahan merusak mental generasi muda yang tentunya juga akan merusak bangsa dan agama (parah!!!). It's ok! saya akan mencoba membantu anda untuk memberi sedikit pencerahan mengenai definisi global dari istilah yang kini sedang mewabah. Semoga kita semua tercerahkan.


Cikal Bakal Alay
Cikal bakal alay berasal dari penulisan yang mencampur antara huruf kapital dan tidak. Contoh : “kLO kMyU laPaRr.. maKan tAi kaMbiNg saja duLu YacHh...” Pernah dengar teori yang bilang kalau awal ketertarikan seseorang tehadap narkoba adalah bermula dari ketertarikan orang tersebut terhadap rokok? saya tidak setuju, Karena tidak semua perokok tertarik dan akhirnya menjadi seorang junkie atau pemakai narkoba (Ayah saya salah satunya). Dan tidak semua pemakai narkoba adalah seorang perokok (Teman saya salah satunya). Alay pun begitu, tidak semua orang yang menggabungkan huruf kapital dan tidak, nantinya akan menjadi seorang alay dan tertarik untuk menjadi alay. Tapi sayangnya, menurut riset yang dilakukan oleh sebagian besar situs internet, sebagian besar para alay sendiri, sebelum menjadi alay sejati biasanya telah melewati tahapan menggunakan gabungan huruf kapital dan tidak. Walaupun sekali lagi saya tegaskan : tidak SEMUA YANG MEMAKAI TULISAN SEPERTI ITU NANTINYA AKAN MENJADI ALAY. Semua tergantung dari individu masing-masing. Seperti dalam buku PPKn yang saya baca (buku PPKn atau biologi saya juga lupa...): sperma itu ada berjuta-juta, dan cuma sperma yang terbaiklah yang bisa masuk ke ovum dan akhirnya berhasil melakukan pembuahan, lalu berubah menjadi embrio dan akhirnya menjadi manusia. Alay pun seperti itu. Ada banyak orang yang menggunakan huruf campuran antara huruf kapital dan tidak, tapi tidak semuanya yang akhirnya menjadi alay. Cuma yang berjiwa alay sejati yang akhirnya berhasil melewati tahapan ini dan bisa berlanjut ke tahapan selanjutnya. (iiih...)

Dalam buku JIKA Rowling yang terbaru, ALAY POTTER AND TULISAN YANG ANEH (hehehehe...), alay dari segi tulisan dibagi menjadi 4 kelas:

1. Alay Pemula (Alay Beginner)
Alay tahapan pemula adalah alay-alay yang baru mencoba-coba untuk menjadi alay. Biasanya adalah para ABG-ABG labil yang masuk tahapan ini. Alay seperti ini biasanya adalah alay-alay yang sok imut atau mereka-mereka yang mulai menambahkan atau mengganti beberapa huruf yang wajar menjadi huruf yang ribet dan ruwet. Contoh: “seNank dech haTi sAaiia.. taDi paGi dianTeRin aMa paCaL duNd.. tapi biNund juGa, tumbEn yaCh paCaL ku saAiianK maO anTeL??” Biasanya, dalam tahapan ini seorang alay belum benar-benar menjadi alay. Mereka baru dalam tahap mencoba-coba untuk menjadi seorang alay.

2. Alay Menengah (Alay Intermediate)
Alay menengah tidak jauh beda dengan alay pemula. Bedanya, pada tahapan ini biasanya para alay mulai menggunakan tambahan huruf-huruf di suatu kata yang lebih ekstrim dan makin ribet dibaca. Dan dalam tahapan ini, biasanya para alay juga sudah menetapkan dan memantapkan pilihan hidup mereka untuk menjadi seorang alay (atau jadi manusia lebay). Contoh: “hErandTh juJJa.. kOgh, cAaiiaa gUgh iCa nGwerJaiNth sOaL mTemaTikha yUaaccH..? kaTa paCaLd, aaiiOO sEmaNgadTh beLsajard.. bIaL piNteRd..”

3. Alay Tingkat Atas (High Level Of Alay)
Alay tingkat atas biasanya selalu menggunakan bahasa-bahasa yang saya bahas sebelumnya, dengan juga menggabungkan angka untuk mengganti beberapa huruf. Contoh: “DucH Gw4 5aiianK b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aLin akYu ya B3ibh”. Alay seperti ini berpotensi untuk masuk tahapan keempat, tahapan yang paling diidam-idamkan oleh para alay. Dan merupakan kasta tertinggi dalam strata alay ini.

4. Raja Alay (King Of Alay)
Inilah raja dari alay. Alay yang selalu diagung-agungkan oleh para alay-ers. Alay yang selalu menjadi panutan. Alay yang merupakan pemimpin tertinggi dari para alay. Alay tahap ini merupakan alay sejati, yang persentase ke-alay-annya sudah tidak diragukan lagi. Mereka-mereka yang termasuk dalam alay tahap ini biasanya telah menemukan jati dirinya sebagai alay sejati. Setelah sekain lama mencari jati diri (jadi tukang becak tidak cocok, jadi artis tidak bisa, jadi dokter mustahil) akhirnya mereka menemukan juga jati diri yang sebenarnya: MENJADI ALAY. Alay tahap ini dalam sehari-hari selalu meggunakan bahasa alay kebanggaannya, dan malah mulai menambahkan tanda seru untuk mengganti huruf “i”. contoh: “hErandTh s4iiA m4 bH5a aLLa!! ii4nK an3H bIn nGaCo, Pi mAsEEch bNya6h aJj4 i!Ank m4k3.. p4kE iiAnK n0rMaLd Jj4 dUmMzz.. bH4sa gN!! m4h b!kiNdTh paLa pUs!inK dUaMzZ..”

So, masuk ke tipe alay manakah anda? mudah-mudahan sih tidak yah! (ih,,, najis!!!)

Sebenarnya Apa Itu Alay?
Dalam kamus AnehAjaib, alay adalah singkatan dari anak layangan, alaaah lebbbay, anak layu, atau anak kelayapan yang menghubungkannya dengan anak jarpul (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yang sok keren, secara fashion, karya (film, sastra, musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya, alay diartikan "anak kampung", karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap atau hitam kelam karena kebanyakan main layangan.



Ciri - Ciri Alay

Menurut data dari badan metereologi dan geofisika (tidak nyambung yah??? hehehe...maaf!), sebagian ciri-ciri alay adalah:

Ø  Suka - pakai tulisan atau teks yang GedE keCiL-gEdEkeciL, hURuf-4n9k4.

Ø  Sok bergaya Emo atau Harajuku tapi pas ditanya asal mulanya, tidak tahu sama sekali.

Ø  Kalau sms atau ngirim komentar memakai bahasa aneh seperti, "aQuWh, maNi3eZz.."

Ø  Pokoknya gaya rambut si cowok persis kayak Vokalis kangen band dan sejenisnya (ih...).

Ø  Terlihat memakai postman bag berjenis kulit tapi tidak jelas merk dan beli di distro mana.

Ø  Beraninya kalau bikin ulah pasti kelompokan dan tidak berani kalau sendirian.

Ø  Sok kaya, sok imut, sok cantik, sok keren, sok gaul, sok techno padahal waktu ditanya jenis iPad atau kode HTML saja tidak bisa!

Ø  Untuk lagu barat, mereka tidak tahu lagu barat yang sedang nge-trend dan mereka(orang alay) hanya tahu lagu barat dari jaman eighty dan ninety (waduuuh, parah!!!)

Ø  Yang paling parah memang anak-anak alay suka melebih-lebihkan (atau kangen-band-kan/ hehehe...) sifat-sifat alay itu sangatlah norak!

Ø  Identik pada cowok kurus kerempeng yang tampangnya tidak karuan. (tidak enak juga kalau bilang dekil, pakaian full pressed body ala punk dan mukanya yang amburadul). Kalau yang cewek tidak bisa saya bayangkan mukanya kaya apa (bayangkan sendiri, malas!!!) Alay-ers sangat identik sama jongkok dijalan/mall/tempat keramaian lainnya ala “burung kakak tua hinggap dijendela”, yang semua anggota badan saling menempel. Mulai dari lutut menempel ke dada, tumit menempel ke pantat. (melihatnya saja bikin mual!)

Ø  Rambut Polem alias Poni Lempar (gaya rambut saya waktu masih semester 1-2 tuh... ufh,,,)

Ø  Berdandan layaknya personel band Emo! (itu sangat dibenci komunitas emo yang akan merusak citra mereka). Celana melorot (also dipopulerkan di indonesia oleh Pasha Ungu!), rambut kelimis diponi panjang menyamping, atribut anting-anting (palsu/lubang asli).

Ø  Alay kalau jadi rockstar bakal kena rockstar syndrom, mereka pakai baju endorse-an. Biasanya brand-nya dijahit dengan font besar-besar di permukaan jaket yang dipakai manggung. Contohnya simbiosis mutualismenya ST 12 dengan clothing ROLLINK!. (ada account group di FS dan FB namanya ANTI ALAY GROUP yang pernah membahas band ini disalah satu forumnya... Come on! Lirik yang termehek-mehek alias genre melayu-isme, koreografi, judul lagu lebay, dst... Sangat alay lah!!!)

Ø  Hafal sama lagu-lagu dan nge-fans berat sama kangen band, ST 12, radja, wali, d’bagindas, zivilia, dst... juga lagu-lagu aura kasih, T2, dewiq, syahrini apalagi briptu norman sama sinta-jojo (sudah sangat payah bin parah tuh!!!) dan berbagai artis/band/lagu alay lainnya.

Ø  FS/FB/Twitter/MySpace/Plurk/Blog/G+ orang-orang alay, biasanya banyak aksesoris norak di profilenya. About me-nya itu looh, kutipannya “aku tuh imut, aku tuh baik, kata orang sih aku cantiq, aku tuh manja…” zzz. (menggelikan bin mengerikan!)

Ø  Sering teriak-teriak. (bisa buat orang disampingnya menjangkit penyakit Tuli-sasi tuh!!!)

Ø  Kalau mangkal, yang cewek hobby godain cowok, yang cowok hobby godain cewek yang lagi lewat. (dasar mur*han!)

Ø  Kalau jalan di mall/supermarket/minimarket, selalu bawa/pakai handshet, suka pamer tidak jelas & sok asik. (sok cool juga!!!)

Ø  Ini yang paling sering ditemui. Nama FS/FB/Twitter/MySpace/Plurk/Blog/G+ mengagung-agungkan diri sendiri,  seperti: pRinceSscuTez, sHa luccU, qUeENn mANjHa, Tikka cAntieQq, aQhu ImOEt, atau mengumbar kemesraan, sepert: iMhAa LupHh DaniiiEeL, ArDi SaiaAnKk TikHHa, UnHye SaiYYank KaKAg, atau nama lain yang tidak jelas dan biasanya panjang, dst... (tidak mensyukuri nama pemberian ortu ya!?!)

Ø  Foto di FS/FB/Twitter/MySpace/Plurk/Blog/G+ bisa sampai 300 lebih padahal cuma foto dirinya sendiri!!!

Nah itulah sebagian besar ciri-ciri alay! (silahkan ente tambahkan sendiri)



Ikhtisar (Kasar) Soal Alay-Isme

·         Faktor Ekonomi yang kurang mendukung: tidak punya uang buat dandan tapi mau ikutin fashion, akibatnya beli clothing bsajakan yang ngebuat dia terlihat norak.

·         Masih soal motif ekonomi, alay menjadi agresif saat tidak punya uang… misalnya… berakhir mabuk miras murahan terus rusuh, malak, datang ke stadion tidak bayar. (meresahkan masyarakat!!!)

·         Datang ke konser gratisan (biasanya dangdut atau band segmen C seperti ST 12 dan sejenisnya tadi...). Kalaupun tidak gratisan, gara-gara faktor ekonomi tadi ya menerobos juga… well diperburuk lagi dengan datang dalam keadaan mabuk! 

·         Selera buruk. Soal fashion maupun apresiasi seni (film, sastra dan musik!). Ini ditimbulkan karena kurangnya referensi. Mereka dapat “pendidikan” dari TV lokal atau film bioskop yang sudah “kacau” duluan. Tanpa ada studi banding dari internet misalnya atau literatur yang berkaitan. Jadi segmennya domestik/regional saja. mengikuti saja apa yang lagi trend. 

·         Krisis identitas. Dia mungkin tidak mengerti sebenarnya mau jadi apa dia di dunia. Yang seperti ini parah… kayak yang pernah admin alami langsung… orangnya jadi gampang terpengaruh dan cepat mengikuti arus!

·         Biasanya orangnya malas belajar. Puas saja sekedar mendengarkan ST 12 and others, menonton film romantis/horror buatan indonesia (maaf, saya salah satu orang yang berpendapat kalau fim buatan indonesia masih sangat BURUK sampai saat ini) atau memainkan musik yang terpengaruh ke-melayu-an. Tanpa mau menggali lebih dalam soal musik atau lebih umum lagi tentang kebijaksanaan hidup!. 

·         Nanti disambung lagi. Sedih juga menulisnya. Saking banyaknya Alay di Indonesia. Saya juga terlalu bersemangat. Jadinya perasaan postingan ini malah abstrak dan berisi personal hatred saja. Abstrak karena tidak sistematis (maaf), personal hatred-nya yang membuat postingan ini menyalahi kaidah jurnalistik (maaf), terlalu subjektif (maaf), untuk sementara di posting saja dulu. Takut nanti lupa. (sekali lagi maaf...)

Closing

Tidak ada kepastian alay itu bagaimana. Begitu banyak versi alay. Aku, kamu, mungkin kita alay (tapi InsyaAllah tidak). Memang ada beberapa versi yang menunjukkan kesamaan, tapi tak luput juga ada versi yang saling bertentangan.

Apabila anda punya versi lain dari alay atau punya komentar/saran/kritikan terhadap tulisan ini, silahkan tinggalkan komentar. Biar kita bisa diskusikan bersama.

Source: wikipedia, wajibbaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google