Rabu, 17 Agustus 2011

9 Film Holywood Terburuk

anehajaib. Bagi kalian yang penggemar film jagoan Batman and Robin, kalian mungkin pasti akan terpukul. Apa pasalnya,? soalnya batman and Robin ternyata didaulat sebagai film terburuk dalam sejarah. Majalah Empire baru saja merilis film-film yang divonis sebagai yang terburuk sepanjang masa.
Dan, yang terpilih adalah film ‘Batman and Robin’ yang dibintangi aktor, George Clooney. Status Clooney sebagai aktor kelas Oscar tak membuat ‘Batman and Robin’ jadi berkelas.
Film yang terinspirasi dari komik petualangan manusia kelelawar, Batman, ini dirilis pada 1997. Film ini juga dibintangi aktor, Chris O’Donnell dan aktris, Uma Thurman.


Uang US$ 140 juta dihabiskan untuk membuat film ini, namun hasilnya bukan pujian, melainkan cercaan. Film ini disalahkan karena nyaris mematikan daya tarik waralaba film Batman yang melegenda.


Para peserta jajak pendapat di Empire juga mencela kostum Batman yang dikenakan Clooney dan kostum pemeran lain yang ketat.
Kostum itu dianggap terlalu menonjolkan anatomi. Terlalu seksi.
Tak kalah memprihatinkan adalah skripnya yang dianggap berlebihan.
Juru bicara Majalah Empire mengatakan, “film ini menjadi pameo untuk waralaba yang gagal dan pembuatan film yang buruk,” kata dia, seperti dimuat laman The Sun, edisi Selasa 2 Februari 2010.
Pengakuan ‘Batman And Robin’ sebagai film buruk bahkan nyaris tiga kali lipat dibanding film yang ada di urutan kedua – film fiksi sains aneh yang dibintangi John Travolta, Battlefield Earth.
Sementara, Film Austin Power ‘The Love Guru’ menempati posisi tiga sebagai yang terburuk.
Inilah 9 Film Hollywood Terburuk Versi AnehAjaib, let's see:

1. Batman and Robin.
Sinopsis : Dari sekian film tentang superhero Batman, film bertajuk Batman & Robin arahan Joel Schumacher inilah yang menyajikan penampilan aktor laga yang saat ini gubernur California, Arnold Schwarzenegger. Bintang Terminator ini berperan sebagai musuh Batman, Mr. Freeze. Sederet bintang top Hollywood juga membintangi Batman & Robin antara lain George Clooney, Chris O'Donnell dan Alicia Silverstone.

Film produksi tahun 1997 ini meneruskan kisah Batman dari film sebelumnya Batman Forever dimana kisahnya dimulai ketika Batman (George Clooney) dan mitranya, Robin (Chris O'Donnell) berhasil mencegah usaha perampokan oleh penjahat super Mr. Freeze. Tetapi dengan senjata pembekunya, Mr. Freeze dengan mudah lolos dari penangkapan.Sementara itu, Pamela Isley (Uma Thurman), seorang ilmuwan cantik yang protes atas Woodrue, atasannya lantaran menggunakan obat buatannya Venom terhadap seorang terpidana yang bernama Bane menjadi monster. Woodrue berusaha meracuni Pamela namun gagal dan malah Pamela berubah menjadi Poison Ivy, seorang penjahat yang meracuni orang dengan racunnya.Merasa perusahaan Wayne Enterprises yang bertanggung jawab atas pembiayaan pengembangan obat Venom yang telah menghancurkan hidupnya, maka Poison Ivy membawa Bane ke Gotham untuk membalas dendam. Di sisi lain, Barbara Wilson (Alicia Silverstone) yang merupakan kemenakan dari Alfred Pennyworth si pelayan setia milyarder Bruce Wayne alias Batman ini ternyata membuat kunjungan mendadak ke kediaman Bruce untuk mengunjungi pamannya.Poison Ivy menggoda Dick Grayson alias Robin sehingga menimbulkan masalah antara Robin dengan Batman. Belum lagi Mr. Freeze mendadak muncul dan merampas berlian bernilai tinggi dari acara amal yang diadakan oleh Wayne Enterprises. Walau Mr. Freeze berhasil ditangkap dan dikirim ke penjara Arkham Asylum, namun Poison dengan bantuan Bane berhasil membebaskan Mr. Freeze. Kemudian Poison Ivy berhasil menjebak Robin, namun untunglah seorang pahlawan baru bernama Batgirl muncul menyelamatkannya.Bagaimana perjuangan Batman dan Robin dalam memerangi penjahat super seperti Mr. Freeze, Poison Ivy dan Bane? Siapakah Batgirl sebenarnya dan dari mana ia muncul?
2. Battlefield Earth.
Adegan pembuka Battlefield Earth yang bener-bener konyol: pemakaian font di intro yang kampungan (pake warna ijo yang bikin sakit mata), musik yang pinginnya menggambarkan kalo cerita Battlefield Earth itu keren, and teknik konvensional supaya penonton bisa menangkap suasana film, dengan menampilkan aerial shots pegunungan yang sebaian ditutupi salju. Waktu saya pertama kali ngeliat adegan ini, saya berfikir, memang sih adegan ini jelek, tapi masa sih filmnya dicecer habis seperti apa yang saya baca di koran-koran & Internet?

Yah, sepertinya adegan pembuka Battlefield Earth itu adegan yang paling bagus dari film yang jelek ini. Menit demi menit berlalu, and kita mulai ngerti kalo palnet bumi pada tahun 3000 dijajah oleh bangsa Psychlo, yang jujur saja, tampangnya jelek banget. saya bener-bener serius: JELEK BANGET. Ceritanya setelah Psychlo menang perang, manusia itu jadi sekelompok budak yang dianggap tidak mengerti apa-apa, sementara mereka yang tidak jadi budak bersembunyi di hutan-hutan dan berusaha untuk hidup semampu mereka.

Melihat konsep post-apocalyptic seperti ini, saya jadi ragu, apakah film yang diangkat dari buku karangan L. Ron Hubbard ini bener-bener original, atau cuma mencontek dari cerita-cerita yang punya tema mirip, seperti Mad Max, Waterworld, atau Dune. Sayangnya, konsep yang sudah biasa ini dibikin jadi cerita yang begitu-begitu saja, tanpa terobosan baru, dan bahkan bikin saya ragu, apakah si Hubbard orang jenius, atau orang bodoh.

Anyway, tokoh utama Battlefield Earth ini diperankan oleh Barry Pepper, yang entah kenapa setelah bermain bagus di Saving Private Ryan, berubah jadi orang bodoh yang mau main di film tolol ini. Pepper bermain sebagai seorang manusia yang menjadi budak Psychlo, dan tanpa sebab yang jelas, jadi manusia favorit tokoh Psychlo yang diperankan John Travolta. Pepper diajarin berbagai macamm pengetahuan dengan memakai alat aneh yang, kalo saya boleh bilang, konyol banget. Setelah begini, begitu dan berbagai macam bla-bla-bla lainnya, Pepper dan budak-budak lainnya mulai merencanakan pemberontakan, pakai alat-alat militer bikinan manusia dari abad ke-20. Yang benar saja...?!??

Satu jam terakhir dari Battlefield Earth didedikasikan kepada orang-orang film yang tidak kenal lelah untuk melempar debu, batu dan kaca buatan yang terbuat dari es, dengan harapan, adegan-adegan itu bila dikombinasikan dengan ledakan-ledakan  yang keliatan cuma ditempel di frame, bakal kelhiatan keren oleh penonton.

Efek-efek Battlefield Earth sebegitu jeleknya, sehingga waktu adegan klimaks, sutradara Roger Christian sengaja memilih malam hari, supaya kegelapan bisa menyembunyikan kejelekan special effects yang mereka bikin. Sayangnya, usaha ini gagal. Pesawat-pesawat yang terbang, baik itu pesawatnya Psychlo atau Harrier, sangat terlihat  merupakan hasil rekayasa. Adegan runtuhnya kubah koloni benar-benar tidak bisa dipercaya. Seperti yang saya bilang barusan, Christian make orang-orang untuk ngelempar debu, batu dan kaca palsu untuk "menghidupkan" suasana. Ya... suasananya emang jadi hidup sih, penonton bakal bereaksi, antara keluhan jengkel atau ketawa-ketiwi gara-gara spesial efeknya jelek banget.
3. The Love Guru.
Pitka (Mike Myers) yang dilahirkan di Amerika ditinggalkan seorang diri oleh orang tuanya di India. Kemudian Pitka dibesarkan oleh seorang guru atau pemuka spiritual di India. Pitka kemudian mempelajari meditasi dan pengobatan dari para guru di sana. Setelah dewasa, Pitka kemudian memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Pitka berharap dapat meraih ketenaran di negeri pengharapan ini. Langkah awal Pitka adalah dengan menjadi seorang guru dan membuka konsultasi spritual. Pitka menggunakan cara-cara yang unik dalam menangani para pasiennya.
Suatu ketika, Pitka mendapatkan seorang pasien bernama Darren Roanoke (Romany Malco) yang seorang pemain hoki profesional. Darren sedang mengalami masa sulit setelah ditinggal istrinya Prudence (Meagan Good). Prudence kemudian menjalin hubungan dengan Jacques Grande (Justin Timberlake) yang sama-sama pemain hoki juga.
Belum cukup masalah yang dialami Darren, ia juga mendapat tekanan dari Jane Bullard (Jessica Alba) pemilik klub hokinya dan Coach Cherkov (Verne Troyer) pelatihnya. Mampukah Pitka mengembalikan kehidupan Darren menjadi seperti semula?


4. Raise The Titanic.
No Comment! Takut SARA! :-)
5. Heaven’s Gate.
Dramatis, Religius Dan BURUK JUGA ternyata!!!
6. Sex Lives Of The Potato Men.
:-(
7. The Happening.
Virus aneh yang menyebar lewat udara menyerang kota Philadelphia. Tak ada yang bisa lolos dari serbuan virus aneh ini. Korban telah berjatuhan di banyak tempat. Virus aneh ini membawa dampak buruk buat manusia. Yang tertular virus ini akan melakukan bunuh diri bahkan tanpa sebab yang jelas. 

Elliot Moore (Mark Wahlberg) seorang guru ilmu pengetahuan alam berusaha membawa istrinya Alma (Zooey Deschanel) melarikan diri dari wabah yang belum jelas asal-usulnya itu. Dengan mengendarai mobil menuju luar kota, Elliot berharap selamat dari wabah itu. Atau setidaknya untuk sementara waktu. Tidak ada yang tahu pasti seberapa jauh virus itu telah menyebar, dan masih adakah tempat yang aman untuk berlindung dari serbuan virus ganas tersebut. Bahkan pihak berwenang pun tidak mengetahui asal muasal virus ini dan bagaimana cara bekerjanya. Sutradara M Night Shyamalan memang sering menggali topik-topik yang tidak umum. Film-film karyanya cenderung membuat penonton berpikir keras akan pesan yang ingin disampaikan sang sutradara. Film ini juga bukan pengecualian. Ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan Shyamalan dalam balutan cerita horor ini. Sayangnya, beberapa detail dari film ini justru membuat orang semakin bingung dan tak mengerti jalan cerita dari film ini. Entah karena kesengajaan atau karena kesalahan memasukkan detail yang malah tak bisa dijawab oleh ending cerita, yang jelas ada beberapa scene yang jadi tak logis lagi dalam jalinan cerita. Mungkin ada penonton yang berharap bahwa Shyamalan akan 'menipu' mereka lagi seperti dalam kasus film The Sixth Sense. Tapi saat film berakhir, tak ada kesimpulan yang menjawab semua pertanyaan yang ada di sepanjang film. Dan yang jelas tak ada twisted plot seperti dalam The Sixth Sense. Peran Mark Wahlberg dan Zooey Deschanel pun tak terlalu mengagumkan dalam film ini. Bahkan dialog-dialog yang mereka bawakan terdengar cukup konyol dan tak alami. Entah karena Mark yang tak mampu menghayati naskah atau sang sutradara yang tak bisa mengarahkan aktor dan aktris dalam membawakan dialog tersebut. Akhirnya film ini tak jauh beda dengan The Village dan Lady in The Water yang mengecewakan. Atau mungkin dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna dan memahami cara berpikir M Night Shyamalan agar bisa menikmati film ini.
8. Dragonball Evolution;
Goku (Justin Chatwin) melakukan perjalanan untuk menemukan Master Roshi (Chow Yun-Fat) dan mengumpulkan tujuh buah Dragon Balls sebelum Piccolo (James Marsters) lebih dulu menemukannya. Dalam perjalanannya, Goku bertemu dengan Bulma (Emmy Rossum) yang akhirnya ikut membantu Goku berpetualang dalam menemukan Dragon Balls. Ketika tiba di tempat Master Roshi, si Goku tidak disambut dengan baik dan ia harus berjuang untuk mengambil hati Master Roshi. Master Roshi akhirnya mengetahui bahwa Goku adalah cucu dari Gohan (Randall Duk Kim) dan ia melatihnya sebagai persiapan diri untuk pertempuran akhir melawan Piccolo dan mencegahnya merebut Dragon Balls. Silahkan Nilai Sendiri Efeknya.. :-(
9. The Room.
Belum Nonton, Tapi Sebagian besar kritikus film hollywood mencela FILM ini ....


Source: Wikipedia, Google

1 komentar:

  1. Setelah ngeliat tweetnya joko anwar gue penasaran kenapa the room jadi film terjelek, yah... tapi sayang banget disini engga dijelasin.

    BalasHapus

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google